Jumat, 31 Maret 2017

Belajar Komitmen dan Konsisten

TANTANGAN LEVEL 3.9

Alhamdulillah hari ini berdua lagi..
Tersisa satu PR lagi yang belum tuntas dari minggu lalu.
Belajar 'pamit' sholat terlebih dahulu saat sedang berada dirumah orang/saat sedang bertamu.

Hari kesembilan setelah diskusi :
1. Shubuh
Mampu kami laksanakan diawal waktu dengan berjama'ah berdua

2. Dhuhur
Mampu kami laksanakan diawal waktu dengan berjama'ah berdua

3. Ashar
Mampu kami laksanakan diawal waktu dengan berjama'ah berdua

4. Maghrib
Mampu kami laksanakan diawal waktu dengan berjama'ah berdua. Suami sholat di masjid sementara saya sholat dirumah.

5. Isya'
Suami sholat terlebih dahulu, sementara saya masih mengikuti pengajian rutinan kampung dirumah tetangga. Kondisi tidak memungkinkan untuk 'pamit' pulang sebentar untuk sholat saat adzan terdengar karena kondisi hujan. Acara rutinan dimulai ba'da maghrib sampai pukul 19.30, sehingga saya baru bisa melaksanakan sholat saat sudah dirumah selesai acara.

Apa yang kami dapatkan di hari kesembilan?
Belajar komitmen dan konsisten terhadap apa yang sudah disepakati agar proyek keluarga berjalan lancar sesuai harapan dan mencapai target yang sudah ditentukan

#TantanganHari9
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Mari Bersyukur

TANTANGAN LEVEL 3.10

Setelah beberapa hari Malang tidak diguyur hujan...
Hari ini ujian sedikit bertambah untuk menyelesaikan 'game'. Alhamdulillah...rasanya Alloh terlalu sayang. Usaha naik level memang perlu sedikit ujian disana sini.
Hari ini menjelang Ashar hujan deras disertai angin. Alhasil, rumah yang kemarin belum sempat selesai dibetulkan gentengnya karena bocor, hari ini harus terima bocor lagi. Lebih parah dari sebelumnya. Ruang tamu praktis tidak bisa dipakai. Untuk sholat pun kami harus bergantian di kamar, karena hanya itu satu-satunya ruangan yang aman dari bocor. Namun, karena semua barang menumpuk di kamar, kamar menjadi penuh sehingga untuk sholat, kami berdua harus rela bergantian.

Hari kesepuluh setelah diskusi :
1. Shubuh
Lolos..
Kami mampu melaksanakan sholat diawal waktu dengan berjama'ah berdua.

2. Dhuhur
Sementara suami melaksanakan sholat Jum'at di masjid, saya sendiri melaksanakan sholat dhuhur dirumah.

3. Ashar
Mulai sedikit agak kacau dirumah karena ruang tengah yang mengalami kebocoran saat hujan menjelang ashar. Kami berdua harus membereskan ruang tamu, khawatir licin karena ruang tengah merupakan lalu lintas utama dari kamar menuju dapur dan kamar mandi.
Air tampungan bocor harus dibuang beberapa menit sekali saat hujan sedanv deras-derasnya, sehingga kami terpaksa bergantian sholat Ashar dan sedikit terlambat dari waktu adzan dikumandangkan

4. Maghrib
Sementara suami sholat di masjid,  saya melaksanakan sholat dirumah

5. Isya'
Mampu dilaksanakan diawal waktu

Apa yang kami dapatkan dihari kesepuluh?
Rasa syukur atas segala nikmat yang Alloh berikan.
Setelah beberapa hari berjibaku dengan usaha-usaha pencapaian target proyek keluarga "membiasakan sholat diawal waktu", kami merasa mendapat banyak hal. Maka hari ini, ada waktu bagi kami duduk sejenak dan mensyukuri banyak hal bahwa Alhamdulillah kami bisa sampai pada titik ini, meski dengan banyak sekali rintangan yang beragam.

#TantanganHari10
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Kamis, 30 Maret 2017

PR Besar

TANTANGAN LEVEL 3.8

Hari LDR-an sama suami...
Artinya hari ini sendirian dirumah. Cukup meyakinkan diri sendiri untuk terus istiqomah sholat diawal waktu meski sedang sendirian. Biasanya memang tantangan tersendiri saat dirumah sendirian. Entah ogah-ogahan atau malah tertidur dan tidak mendengar saat adzan berkumandang.
Yapz...hari ini seharusnya tidak ada halangan berarti untuk melanjutkan kebiasaan yang sudah dua hari berjalan nyaris tanpa rintangan berarti. Tetapi kenyataan berkata lain.
Masih butuh untuk terus belajar. Terus berproses agar resisten terhadap segala rintangan yang ada.
Hari ini kebetulan dirumah sedang kedatangan tamu. Terpaksa agak sedikit terlambat sholatnya. Hmm.. harus belajar bagaimana 'pamit' sebentar jika memang sudah masuk waktu sholat. Toh, saya yakin siapapun tamunya pasti mengizinkan jika kita pamit sebentar untuk urusan satu itu. Cuma memang perlu menata hati. Kadang kita sendiri yang merasa nggak enak hati kalau sudah keasyikan ngobrol sana sini.

Hari kedelapan setelah diskusi :
1. Shubuh
Mampu dilaksanakan diawal waktu. Kami berdua saling mengingatkan via WA

2. Dhuhur
Terlambat satu jam sejak adzan dikumandangkan. Karena mendadak ada tamu yang datang kerumah.

3. Ashar
Terlambat setengah jam sejak adzan dikumandangkan karena harus menemani tamu dirumah berkeliling Malang sebentar dan baru sampai kembali dirumah pukul 15.30

4. Maghrib
Mampu dilaksanakan diawal waktu.

5. Isya'
Mampu dilaksanakan diawal waktu

Apa yang kami dapatkan di hari kedelapan?
Jika sudah mulai terbiasa dengan 'kebiasaan yang baik', rasanya ada yang kurang jika kemudian mendadak tidak dilakukan,  sekalipun tidak ada dosa saat meninggalkannya. Rasanya ada yang sesuatu yang hilang.
Seperti hari ini misalnya.
Kami jadi punya PR besar bagaimana cara 'pamit' yang benar dan baik saat mendadak ada tamu datang kerumah dan sudah masuk waktu sholat. Iya, supaya kebiasaan sholat diawal waktu tetap terlaksana. Toh, juga bisa menjadi media dakwah keluarga kecil kami nantinya.

#TantanganHari8
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Rabu, 29 Maret 2017

BISA KARENA TERBIASA

TANTANGAN LEVEL 3.7

Tanggal meraaah..
Libur kerja. Itu artinya dirumah anggota keluarga lengkap. Full team (hehe... sekalipun baru berdua).
Menyenangkan sekali bisa melaksanakan proyek keluarga bersama-sama.

Hari ketujuh setelah diskusi :
1. Shubuh
Kami lakukan diawal waktu, berjama'ah berdua. Setelah itu jadi punya banyak waktu untuk melanjutkan olahraga pagi

2. Dhuhur
Kami lakukan diawal waktu dengan berjama'ah berdua. Sekalipun kami berdua punya banyak agenda diluar rumah, kami sepakat berusaha menyelesaikan urusan sebelum masuk dhuhur, sehingga saat adzan dhuhur berkumandang, kami mampu bersiap untuk sholat.

3. Ashar
Kami lakukan diawal waktu dengan berjama'ah berdua

4. Maghrib
Kami lakukan diawal waktu, suami berjama'ah di masjid, sementara saya mengerjakan sholat dirumah

5. Isya'
Kami lakukan diawal waktu dengan berjama'ah berdua. Selesai sholat, suami segera bersiap menuju Blitar untuk persiapan mengajar keesokan harinya

Apa yang kami dapatkan di hari ketujuh?
Satu kalimat : "Bisa karena terbiasa"

Selama ini selalu merasa kesulitan untuk berusaha sholat diawal waktu. Kemungkinan karena kurang kuatnya keinginan untuk berubah.
Aah, momen tantangan kali ini sungguh luarbiasa. Benar-benar menjadi titik balik bagi kami untuk sedikit demi sedikit merubah kebiasaan yang kurang baik menjadi sedikit lebih baik.
Dan.... Ini hari ketiga kami mampu melaksanakan sholat diawal waktu sehari penuh mulai Shubuh sampai Isya' tanpa halangan yang berarti.

#TantanganHari7
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Selasa, 28 Maret 2017

Mulai Stabil

TANTANGAN LEVEL 3.6

Alhamdulillah, tidak ada halangan yang berarti bagi kami berdua untuk melaksanakan proyek keluarga hari ini selain terpisahnya jarak karena suami harus mengajar diluar kota. Namun, dengan begitu kami berdua masih tetap konsisten saling mengingatkan via WA saat masuk waktu sholat atau adzan tiba.

Hari keenam setelah diskusi penetapan proyek dan target proyek :
1. Shubuh
Mampu dilaksanakan di awal waktu. Entahlah, sejak sebelum shubuh kampung sangat berisik. Lumayan mengganggu istirahat malam. Namun hikmahnya jadi bisa bangun sebelum adzan shubuh berkumandang. Segera mengingatkan suami yang sedang diluar kota agar bisa melaksanakan sholat shubuh diawal waktu juga.

2. Dhuhur
Karena anggota dirumah hanya saya, jadi mengurangi waktu untuk 'cerewet' mengingatkan segera ambil wudhu saat adzan tiba.
Dhuhur mampu kami laksanakan diawal waktu. Sebelum mengingatkan suami via WA yang sedang mengajar diluar kota, ternyata sudah keduluan suami mengingatkannya.

3. Ashar
Mampu kami laksanakan diawal waktu.

4. Maghrib
Mampu kami laksanakan diawal waktu dengan saling mengingatkan via WA

5. Isya'
Mampu kami laksanakan diawal waktu. Suami terlebih dahulu mengingatkan via WA sekaligus memberi kabar segera meluncur ke Malang selesai sholat Isya'

Apa yang kami dapatkan di hari keenam?
Alhamdulillah, hari ini memberi kami keyakinan lebih bahwa di setiap niatan baik pasti selalu ada jalan. Setelah huru hara di dalam rumah beberapa hari yang lumayan menguras tenaga dan emosi, hari ini sudah mulai stabil.
Alhamdulillah ini hari kedua kami mampu melaksanakan sholat sehari penuh (5 waktu) dengan diawal waktu di hari keenam kami menetapkan proyek dan menyepakati target capaiannya.
Semoga hari-hari kedepan mampu menjaga apa yang sudah baik di hari ini...
#TantanganHari6
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Senin, 27 Maret 2017

Tetap Semangattt....!!

TANTANGAN LEVEL 3.5

Tantangan berupa proyek keluarga kali ini benar-benar menyisakan banyak cerita. Setelah dua hari terus beberes rumah akibat kejadian dua hari lalu, hari inipun ujian belum berakhir.
Semalam hujan masih terus turun dan menyisakan genangan air di lantai ruang tengah.
Pagi ini, ujian kami menaklukkan tantangan sudah ditambah lagi. Belum selesai acara beberes akibat rumah bocor, ternyata sejak semalam air PDAM mati.
Apalah inii... Di dalam rumah kebanjiran sekaligus kekeringan di saat yang bersamaan. Alhamdulillah, kami berdua masih bisa menertawakan nasib..hehe.. Berusaha untuk tetap menjaga kewarasan.
Iya, karena rumah kontrakan kami tidak menyediakan bak penampungan air yang memadai, sehingga sejak kepindahan kami terpaksa membeli ember berukuran sedang yang sekiranya cukup diletakkan di kamar mandi berukuran mini untuk keperluan mandi dan lain-lain.
Maka praktis, saat ember kosong dan air PDAM mati, kami benar-benar tidak memiliki cadangan air untuk bersuci.

Hari kelima setelah diskusi...
1. Shubuh
Kelelahan hari kemarin membuat kami sedikit terlambat bangun saat shubuh padahal alarm terus berbunyi. Ditambah kehebohan saat tahu air PDAM mati sementara ember penampungan air hanya berisi sedikit air yang tidak memungkinkan digunakan untuk bersuci. Terpaksa kami menggunakan air galon dan itu cukup menyita waktu.
Kami terlambat dan tidak mampu sholat diawal waktu saat shubuh

2. Dhuhur
Memutuskan menuju masjid yang lokasinya sekitar 1km dari rumah. Berniat sekaligus bersih diri (duh, sudah semacam pengungsi rasanya..karena air PDAM belum ada tanda-tanda mengalir). Kami berdua sengaja berangkat 1jam sebelum waktu dhuhur agar bisa sholat di awal waktu. Alhamdulillah, sholat dhuhur terlaksana di masjid dan diawal waktu

3. Ashar
Mampu kami laksanakan di awal waktu setelah membeli dan mengisi penuh dua air galon.

4. Maghrib
Mampu kami laksanakan diawal waktu. Saya dirumah. Sementara suami perjalanan menuju ke Blitar. Kami saling mengingatkan via WA.

5. Isya'
Mampu kami laksanakan di awal waktu dengan tetap saling mengingatkan via WA.

Apa yang kami dapatkan di hari kelima menjalankan proyek keluarga?
Semangat  yang terus berusaha kami nyalakan demi syi'ar pembiasaan baik di keluarga kecil kami. Sekalipun ujian tiap hari datang silih berganti, kami berusaha untuk tetap tidak menyerah dengan proyek yang sudah kami sepakati. Hal ini justru berbuah baik, karenanya dengan begitu kami berdua jadi semakin erat berpegangan tangan dan saling mengingatkan untuk kebaikan kecil semacam ini. Hmm... Jadi ingat kata pepatah:
"Jika kamu sedang berlari menuju jalan Alloh dan merasa sulit, maka berjalanlah. Jika berjalanpun masih terasa sulit, maka merangkaklah. Tapi jangan pernah berpikir untuk kembali"
Yeeeahhh... Ayoo..!! Tetap semangat ya, mas..

#TantanganHari5
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Minggu, 26 Maret 2017

JATUH??..BANGKIT LAGII...

TANTANGAN LEVEL 3.4

Setelah huru hara di rumah kontrakan nan imut sekali...
Berasa punya shower di ruang tamu..
Laptop tersiram air. Selimut, karpet dan kasur lipat juga terkena imbas shower dadakan diruang tamu, maka hari ini agendanya bersih-bersih rumah.
Semua barang elektronik masuk kamar. Diamankan.
Mumpung sinar matahari hari ini berani muncul, kasur lipat dan karpet kebagian dijemur.

Hari ketiga setelah diskusi....
1. Shubuh
Mampu kami laksanakan diawal waktu. Karena saya masih melanjutkan puasa mengganti bulan Romadhon dan alhamdulillah kalau tidak ada halangan, ini puasa terakhir mengganti bulan Romadhon kemarin (Romadhon selanjutnya semoga bisa full sama si kecil di perut). Meski agak susah membangunkan suami, karena saya faham hari kemarin benar-benar melelahkan. Namun, alhamdulillah tetap bisa diawal waktu.

2. Dhuhur
Mampu kami laksanakan di awal waktu.
Selesai agenda masak memasak, sementara suami melanjutkan beberes rumah, alhamdulillah tetap bisa melaksanakan sholat diawal waktu.

3. Ashar
Mampu kami laksanakan di awal waktu

4. Maghrib
Mampu kami laksanakan di awal waktu. Suami di masjid dan saya di rumah.

5. Isya'
Mampu kami laksanakan di awal waktu.

Yeeeeaaaay.... Alhamdulillah, hari ini perdana berhasil sholat di awal waktu mulai shubuh sampai isya' sejak diskusi tiga hari lalu..

Apa yang kami dapatkan di hari keempat?
Hari ini mampu kami selesaikan target proyek "Pembiasaan sholat di awal waktu" untuk pertama kalinya mulai bangun shubuh sampai isya' menjelang tidur lagi. Jujur saja, bukan tanpa halangan. Di tengah kesibukan aktivitas rutinan ditambah pekerjaan tambahan akibat peristiwa kemarin, dan juga hujan yang mengguyur sejak siang hari masih tetap membuat rumah kami bocor disana sini, meski tidak seheboh kemarin. Agendanya mengepel lantai memastikan lantai tidak terlalu licin karena titik bocornya cukup menyebar di ruang tengah. Cukup melelahkan.
Tapi yang tetap selalu membuat seru adalah ketika kami berdua tetap bisa saling mengingatkan dan saling menyemangati untuk tetap 'ON TRACK' sesuai target proyek. Bukan karena semata memenuhi target tugas, tetapi semoga benar-benar Lillah.. Karena Alloh..
Toh dengan begini, kami berdua jadi bisa tetap selalu mengingatNya dalam kondisi apapun.
Jatuh??...Ayo Bangkit lagiii....!!!

#TantanganHari4
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Sabtu, 25 Maret 2017

STAY FOCUS...

TANTANGAN LEVEL 3.3

Stay Focus...!!
Semakin bertambah harinya,  semakin seru tantangannya..

Ya.. Karena ini proyek dari kami, oleh kami, untuk kami berdua, maka apapun tantangannya berusaha kami hadapi berdua..
Meski sejak awal kami faham betul proyek dengan tema sederhana ini tidak akan sesederhana prakteknya..
Mumpung momennya pas, tantangan kali ini benar-benar kami jadikan awal perubahan baik dalam keluarga kecil kami. Semoga saat si kecil hadir nanti,  kami sudah benar-benar terbiasa sholat on time, di awal waktu. Toh, proyek ini pun sudah kami diskusikan berdua dan kami sepakati bersama..
Jadi, apapun halangannya, Stay focus...!!

Hari kedua setelah diskusi..
Suami sedang dirumah, karena hari jum'at dan sabtu merupakan weekend bagi kami berdua. Suami tidak ada jadwal mengajar diluar kota. Maka,
1. Shubuh
Kami berdua mampu melaksanakan sholat di awal waktu (kebetulan saya sendiri sedang puasa mengganti puasa Romadhon kemarin, jadi selesai sahur masih terjaga sambil menunggu adzan shubuh)

2. Dhuhur
Suami sholat jum'at di masjid,  sementara saya sholat dhuhur dirumah. Selesai sholat inilah, tantangan berikutnya terjadi.

3. Ashar
Mampu kami laksanakan di awal waktu,  sekalipun tertatih rasanya. Iya, sejak dhuhur hujan deras mengguyur. Kebetulan sekali entah bagaimana ceritanya, atap rumah tetangga sebelah yang rumahnya lebih tinggi dari rumah kami menjatuhi genteng rumah kami. Air hujan masuk rumah. Padahal diruang tengah -lazimnya orang liburan dirumah- banyak sekali senjata liburan digelar,  seperti karpet, kasur lipat, bantal, laptop dan handphone. Huuuaaaa... Benar-benar menguras emosi dan tenaga

4. Maghrib
Tidak mampu kami laksanakan di awal waktu.
Karena peristiwa air hujan masuk rumah itulah, waktu yang seharusnya kami gunakan untuk menyiapkan buka puasa tersita untuk membereskan rumah, sehingga kami memutuskan untuk berbuka puasa diluar rumah

5. Isya'
Mampu kami laksanakan di awal waktu, sekalipun rasanya badan terasa sangat lelah dan kondisi rumah seperti kapal pecah

Apa yang kami dapatkan di hari kedua?
Tidak selamanya niat baik itu semulus harapan kita diawal untuk prakteknya. Sekalipun sulit, niat baik perlu diusahakan realisasinya, agar tidak sekedar menjadi niat. Bukankah tiap ingin naik level, kita harus diuji dengan sedikit tantangan untuk melihat sejauh apa kesungguhan kita?
So, stay focus...!!

#TantanganHari3
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Jumat, 24 Maret 2017

HARI PERTAMA

TANTANGAN LEVEL 3.2

Hari pertama setelah diskusi...

Setelah kemarin disepakati bahwa sayalah yang akan menjadi "Manager Adzan" (bukan bagian adzan dirumah..hehe.. Hanya bagian mengingatkan anggota keluarga untuk segera ambil wudhu saat adzan tiba). Hal ini dipilih karena alasan dan pertimbangan berikut :
1. Seringkali saya yang agak lelet saat adzan terdengar, sehingga saya dipilih agar lebih bisa bertanggung jawab dalam proyek kali ini.
2. Ibu-ibu biasanya lebih cerewet dan getol urusan ingat mengingatkan dibanding para suami (baiklaaah... sekalian habisin kuota 20.000 kata)

Oh ya,  kami berdua juga menyepakati target proyek ini dikatakan berhasil jika memenuhi paling tidak sepertiga dari waktu yang diberikan selama 'tugas disetorkan'. Sisanya, kami berdua akan berusaha terus membiasakan kebiasaan baik ini sampai benar-benar mampu tuntas tiap hari selalu sholat di awal waktu, tidak hanya memenuhi target tugas saja,  tetapi benar-benar menjadi kebiasaan dalam keluarga kami nantinya..  (karena kebiasaan baik harus selalu diupayakan)

Langsung pada intinya, hari pertama setelah diskusi :
1. Dhuhur (mampu kami berdua laksanakan di awal waktu. Sengaja menanti adzan dhuhur berkumandang,  sholat kemudian istirahat siang)
2. Ashar (mampu kami berdua laksanakan di awal waktu)
3. Maghrib (mampu kamo berdua laksanakan di awal waktu. Suami melaksanakan sholat di masjid, sementara saya dirumah)
4. Isya' (hanya mampu berjama'ah, tetapi tidak diawal waktu, karena saya ada agenda pengajian rutinan di kampung ba'da maghrib sampai pukul 19.30)

Apa yang kami berdua dapatkan di hari pertama?
Merasa waktu yang kami miliki lebih banyak dan berkualitas. Karena jujur dengan mengakhirkan waktu sholat, saya pribadi merasa melakukan apapun seperti terburu waktu. Khawatir kehabisan waktu sholat karena masih melakukan ini dan itu.
Dengan sholat di awal waktu, melakukan pekerjaan apapun jadi terasa lebih ringan dan benar-benar fokus.

#TantanganHari2
#Level3
#Myfamilymyteam
#KuliahbunsayIIP

Kamis, 23 Maret 2017

FAMILY FORUM

TANTANGAN LEVEL 3.1

Yeaayy...masuk tantangan level 3..
Lebih seru.. Lebih menantang..

Maka hari ini agendanya duduk berdua.. Diskusi..
Yaps.. Karena baru hari ini bisa ketemu. Setelah hari minggu sampai kamis shubuh tadi, suami harus diluar kota.. Agenda rutinan.. Hehe.. Ngajar di Tulungagung.

Tidak seperti tantangan yang lalu,  diskusi dilakukan via WA. Untuk tantangan kali ini,  rasanya kurang greget kalo nggak ketemu dan diskusi tatap muka..

Bahas "Family Project"??
Sempat banyak ide dan banyak usulan meski anggota keluarga masih dua orang saja. Hihi... Nanti kalo anggotanya nambah pasti makin seru bahas tentang ini...
Sekarang 'warming up' dulu laah...

Banyak sekali pertimbangan mengapa kami berdua belum bisa ambil proyek ekstern karena intensitas pertemuan yang hanya dua hari dalam seminggu. Dan lagi kami terhitung baru tinggal di perantauan. Masih perlu banyak belajar dan mencari kira-kira apa yang bisa kami berdua berikan untuk lingkungan sekitar tempat kami tinggal.

Diskusi berakhir dengan menyepakati proyek intern "Membiasakan Sholat Wajib Tepat Waktu".
Terlihat sederhana memang,  tapi kami akui berdua bahwa ini tidak akan semudah yang kami bayangkan, mengingat pengalaman selama ini masih ada sholat di waktu-waktu tertentu yang kami berdua sering kali suka mengakhirkan waktunya.

Palu diketuk...
Kita berdua sepakat..
Tinggal menjaga komitmen dan konsisten..
Semoga mampu istiqomah..
Ah.. Berusaha untuk terus menyelesaikan tantangan di kelas ini selalu menyenangkan.. Selalu ada yang baru.. Dan semoga selalu lebih baik..

#TantanganHari1
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 17 Maret 2017

Alir rasa "Melatih Kemandirian"

Awalnya sempat ketar-ketir saat mendapat materi tentang "melatih kemandirian". Pikiran pertama yang muncul,  jangan-jangan tantangan kali ini diharuskan melatihkan kemandirian untuk anak.
Iya,  karena saya merupakan seorang istri dan alhamdulillah juga calon Ibu,  maka berarti "the baby is on the way"...
Namun, alhamdulillah bisa bernafas lega saat mendapatkan tantangan yang ternyata 'ramah' untuk calon Ibu juga. Kami diharapkan bisa melatih kemandirian pasangan.

Sempat berdiskusi dengan suami kira-kira kemandirian apa saja yang akan kami latihkan berdua. Ya,  karena kemandirian yang dilatihkan untuk usia kami sudah sangat kompleks, tidak sesederhana berlatih belajar makan sendiri, membereskan tempat tidur tanpa bantuan orang yang lebih tua atau mempersiapkan apa yang perlu dibawa ke sekolah keesokan harinya.

Sekalipun, kami berdua sudah memutuskan untuk hidup terpisah dari orangtua ataupun mertua setelah 3 bulan usia pernikahan dengan tuntutan bahwa berarti kami harus mampu hidup mandiri berdua apapun dan bagaimanapun caranya, tidak lantas membuat kami meremehkan tantangan kali ini. Berkat mendapat tantangan inilah,  kami berdua menjadi sadar bahwa ternyata selama ini kami berdua kurang mandiri dalam beberapa hal.

Tantangan kali ini benar-benar kami jadikan momen yang tepat untuk berlatih mandiri bersama dan memperbaiki apa yang selama ini ternyata masih kami anggap kurang.
Dengan terus berusaha untuk konsisten berlatih 'komunikasi produktif' dan 'mandiri',  kami berdua berharap kelak benar-benar mampu membersamai anak kami nantinyadan melatihkan apa yang sudah pernah kami dapat.

Intinya, berusaha untuk menaklukkan setiap tantangan yang saya dapatkan di kelas ini,  mampu membuat langkah saya menjadi lebih mudah dan menyenangkan dalam menjalani hari-hari sebagai seorang istri maupun calon Ibu.
Saya pribadi berharap agar Alloh mudahkan kami agar istiqomah untuk terus berlatih memperbaiki diri...amiin..

Sabtu, 04 Maret 2017

Ayo Evaluasi

TANTANGAN LEVEL 2.10

Alhamdulillah, sampai di hari kesepuluh..Ready to the next level?? Yes..insyaAlloh..

Seperti di bulan lalu saat mendapat tantangan sepuluh hari komprod, biasanya hari kesepuluh kami gunakan untuk perayaan..hehe..bukan makan-makan di restoran atau tiup lilin di atas yummy cake. Sekedar duduk berdua, lalu ngobrol, ngobrol dan ngobrol.. evaluasi lebih tepatnya.
Hari ini karena posisi kami berdua masih LDR an, jadi sementara duduk berduanya diganti duduk di depan HP masing-masing. Ngobrolnya via medsos.

Kalau bulan lalu, hari kesepuluh saya gunakan untuk pertama kalinya melakukan presentasi verbal, hari ini cukup evaluasi sudah sampai sejauh apa berlatihnya dan apa yang masih perlu untuk terus dilatihkan.

Setelah hari pertama sepakat untuk melatihkan kemandirian dalam 4 poin (problem solving, cekatan melakukan pekerjaan rumah tangga, persiapan menerima tamu dan menggelar acara dirumah), Alhamdulillah keempat poin ditakdirkan Alloh untuk diberi kesempatan berlatih dalam waktu yang cukup sempit ini.
Mulai mendadak kedatangan tamu jauh dirumah, menggelar acara khotmil qur'an dirumah, sampai mencari solusi saat mas ada tugas luarkota hingga memutuskan untuk LDR an seminggu demi kebaikan bersama.

Hmm..mungkin poin kedua tentang cekatan melakukan pekerjaan rumah tangga yang perlu kami perbanyak latihannya. Karena dari 10 hari kemarin hanya beberapa hari kami berdua dirumah, selebihnya terpaksa harus LDR an sementara.

Lalu, apa manfaat yang kita dapat dari berlatih selama sepuluh hari ini? Banyaaak...
Tapi intinya, kami jadi lebih mandiri mengambil sikap, lebih tidak mudah lagi menggantungkan diri kepada pasangan. Kalau ada pekerjaan yang urgent dilakukan, sementara pasangan bisa membantu ya dibantu, tapi jika sangat terpaksa tidak bisa membantu (seperti misalnya sedang diluar kota) maka harus siap untuk menuntaskan pekerjaan itu bagaimanapun caranya.

Semoga bisa terus memacu diri untuk terus berlatih sehingga nantinya benar-benar bisa melatihkan kepada anak tentang apa dan bagaimana kemandirian seharusnya dilakukan.

#level2.10
#kuliahbunsayIIP
#melatihkemandirian

Jumat, 03 Maret 2017

Ini Hasil Berlatihnya...

TANTANGAN LEVEL 2.9

Hap...hap...hap...
Alhamdulillah..sampai di hari ke-9 menaklukkan tantangan...
Bikin catatan-catatan kecil hasil belajarnya sih gampang, menjabarkannya dalam bentuk narasi dan menuangkannya dalam bentuk tulisan yang butuh waktu khusus. Jadi berasa 'wow' main game-nya. Tapi tetep seruuuu... main game selalu begitu..makin tinggi levelnya makin seru.

Hari ini masih di Surabaya.
Masih LDR an juga.
Terus belajar dan berlatihnya sampai mana?
Hari ini cuma mau sedikit sharing hasil latihan beberapa hari terakhir.
Ceritanya dirumah sedang kedatangan tamu. Saudara dari Sidoarjo. Biasanya sih dulu-dulu kalau ada tamu dirumah orangtua, saya cukup menyambut saat datang, bersalaman, setelah itu masuk kamar..hehe.. Nanti kalau tamu mau pulang, bersalaman lagi. Sudah. Itu aja. Apalagi kalau tamunya Pakdhe Budhe, yang paling-paling butuh ngobrol dan ketemunya sama orangtua.
Jadi, ya begitu itu yang biasanya saya lakukan.

Sekarang?? Setelah tinggal sendiri dan tahu ribetnya mempersiapkan kedatangan tamu dan setelah tahu ilmunya, harus beda dong sama biasanya.
Kan sudah beberapa kali berlatih bagaimana caranya menerima tamu dirumah.
Yaps, langsung lari ke dapur buatin minuman setelah konfirmasi ke ibuk kira-kira tamunya mau dibuatkan minuman apa (Ya, butuh konfirmasi kalau dirumah orangtua. Kalau dirumah sendiri sih terserah saya mau dibuatin minuman apa. Yang penting bahannya ada dirumah). Setelah itu lanjut menyiapkan suguhan cemilan.
Setelah semua selesai, nggak langsung masuk kamar seperti biasanya, tapi ikut menemui dan nimbrung ngobrol diruang tamu.

Aah, ini ternyata hasil berlatih mandirinya beberapa hari lalu. Seru juga ya..
Masih mau lanjutin latihan terus deh. Sampai ahliii...

#level2.9
#kuliahbunsayIIP
#melatihkemandirian

Kamis, 02 Maret 2017

Hari Ini Dapat Bonus Banyak

TANTANGAN LEVEL 2.8

Hari kedelapan ya?
Hmm...tidak terasa...

Bismillah tetap semangaaaat....!!

Hari ini ceritanya masih seputar HP yang nge-blank kemarin. Kemarin malam hampir begadang demi googling gimana caranya mem'backup' data di HP yang sama sekali tidak bisa menyala. Baru tahu kalau si HP sedang mengalami 'bootloop'.

Setelah shubuh masih lanjut googling. Nyoba nyalakan HP. Barangkali sudah mau menyala setelah seharian kemarin istirahat total. Sayangnya, tetap tidak bergeming. Baiklaah...harus restock sabar. Sebenarnya, banyak sekali ilmu yang didapat saat googling, tapi tetep belum berani utak atik HP sendiri. Kebiasaan dari dulu, tiap HP rewel sedikit langsung oper ke temen kerja yang mumpuni di bidang IT. Terima beres intinya.

Baiklah, akhirnya memutuskan tetap berangkat ke service center siang nanti dan menerima segala konsekuensi. Termasuk kehilangan hampir seluruh data penting.

Eh tapi, rezeki itu sama kayak jodoh. Nggak akan kemana. Mendadak ayah pinjam HP dan kepingin meriksa apa kerusakannya. Lah kok? Dicoba nyalakan bentar...eh, alhamdulillah nyala. Histeris dong. Antara kaget dan bahagia. Langsung stay depan di depan laptop, mindahin data ke laptop. Sambil intip di google, cara memback up data-data penting.

Selesai acara pindah-memindah, belajar lagi cara me'recovey' HP, termasuk cara me-reset pabrik dan me-refresh nya. Alhamdulillah..bisaaa..
Hasil belajar sendiri. Nyoba utak atik sendiri.
Ya, alhamdulillah HP sudah berfungsi sebagaimana mestinya meski kontak di dalamnya belum bisa dipulihkan sementara. Masih terus belajar.
Keuntungannya? Lumayanlah nggak perlu jauh-jauh ke service center  dan ngantri lama.

Hari ini belajar banyak dari berlatih mandiri. Dapat ilmu banyak. Dapat bonus keuntungan yang banyak pula..
Hmm..gimana nggak ketagihan berlatih mandiri terus kalau kayak gini?

#level2.8
#kuliahbunsayIIP
#melatihkemandirian

Rabu, 01 Maret 2017

Mandiri Mengambil Keputusan

TANTANGAN LEVEL 2.7

Bismillah masuk hari ketujuh menaklukkan tantangan.
Masih di Surabaya dan itu juga berarti masih LDR-an dengan suami.

Masuk hari kesekian di Surabaya makin nano-nano rasanya. Kalau kata si pelangi, makin warna-warni. Iya, pagi-pagi dikejutkan sama handphone. Bukan, bukan HP yang bunyi yang bikin shock. Justru sebaliknya, HP malah membisu. Diutak-atik sebentar, alhamdulillah mau nyala. Tapi sudah feeling, rasanya ada yang aneh.

Ngganggu adik sebentar yang mau berangkat ke kantor. Setelah diperiksa, ketemu sebabnya karena memori internal yang terlalu penuh sehingga memperlambat kinerja sistem. Baiklah, saatnya bersih-bersih memori, merelakan sedikit waktu untuk utak atik HP sepagian.
Menjelang siang, HP yang sudah direlakan memorinya sebagian untuk dikosongkan bukannya malah lebih cepat kinerjanya. Eh, malah ngambek dan nge-blank. Sepertinya dia lelah.

Untungnya pagi tadi sempat kasih kabar ke si mas kalau HP sedang susah diajak kompromi. Si Mas sudah menyarankan untuk ganti baru saja nanti jika sudah di Malang. Kalau nuruti keinginan, mau aja dibelikan HP baru, itung-itung sudah lama juga nggak ganti HP. Tapi, sepertinya kalau lihat daftar kebutuhan, HP baru belum masuk prioritas yang penting. Pertama, karena HP yang ini tidak ada kerusakan yang signifikan, misalnya baterainya aus dan gampang nge-drop. Baterai HP yang lama masih cukup lumayan dipakai untuk jarak jauh. Kedua, kalau toh ada budget untuk beli HP, rasanya masih pengen dialihkan ke yang lain. Ketiga, terlanjur nyaman pakai HP yang lama dan rasanya kalau harus belajar dari awal untuk utak atik HP baru sementara beberapa grup diskusi penting yang nggak pernah sepi tiap harinya harus ditinggal atau diistirahatkan beberapa hari, aah...rasanya nggak sanggup.

Maka hari ini dengan beberapa pertimbangan yang sudah saya pikirkan, akhirnya tetap keukeuh memutuskan untuk memperbaiki saja HP yang lama dan menunda keinginan untuk membeli HP baru sekalipun suami dan keluarga menyarankan untuk lebih baik mengganti dengan HP baru saja.

Ah, semoga tidak salah mengambil keputusan. Semoga lekas sembuh ya, HP. Ayok, temani aku belajar bersama lagi...


#level2.7
#kuliahbunsayIIP
#melatihkemandirian