Senin, 24 April 2017

Ketagihan Ranking 1 di Kelas

TANTANGAN LEVEL 4.8

Di kesempatan sebelumnya, saya pernah menceritakan tentang waktu tertentu dimana orangtua saya menitipkan di toko buku saat mereka berbelanja keperluan rumah tangga.

Sampai disitu saya yakin ayah dan ibu mulai sedikit faham bagaimana menstimulasi perkembangan belajar saya.
Iya, melalui buku.
Mencoba menarik perhatian, menggali penasaran dan rasa ingin tahu saya melalui buku-buku.
Maka mudah bagi mereka ketika saya memasuki fase usia sekolah, karena saya mudah sekali tertarik dengan buku-buku baru.

Entah karena saya anak pertama atau yang lain, saya termasuk tipikal anak yang dominan. Maka, ketika masuk kelas 1 SD (jaman itu, ranking di sekolah masih sangat diagung-agungkan) dan saat penerimaan raport saya mendapat ranking pertama di kelas, cawu selanjutnya saya dengan sendirinya terpacu untuk terus mempertahankan prestasi itu (saat itu masih memakai sistem cawu dan bukan semester).
Hingga yang masih saya ingat sampai sekarang adalah bahwa saya sukses mempertahankan prestasi itu sampai saya lulus SD. Selalu mendapat ranking pertama di kelas.
Iya, semacam ketagihan untuk terus ranking pertama di kelas.

Alasan mengapa seperti dengan mudahnya saya mendapat ranking pertama di kelas adalah pertama karena saya mudah tertarik dengan buku-buku baru sehingga dengan mudah melahap isi buku bahkan seringkali sudah mencuri start saat liburan sekolah dengan membaca-baca buku pelajaran baru. Alasan berikutnya adalah karena seringnya saya mendahului menggali info tentang pelajaran yang belum diajarkan seringkali diminta guru membantu teman-teman yang belum faham tentang materi, tetapi lebih sering lagi mendapat dispensasi untuk tidak berada di kelas saat jam pelajaran untuk membantu guru mengerjakan pekerjaan sekolah. Haha.. Itu menyenangkan sekali..

Alasan seru lainnya adalah bahwa saat itu setiap liburan sekolah ada promosi dari sebuah taman hiburan dan bermain di Surabaya untuk anak-anak SD yang berprestasi dengan menunjukkan fotocopy raport. Lumayan kan bisa liburan gratis saat libur sekolah karena mendapat tiket masuk gratis, juga mendapat voucher makan minum disana.

Dari situ saya belajar bahwa untuk memotivasi anak agar berprestasi di bidangnya dengan caranya adalah cukup dengan memberikannya suatu tujuan yang logis dan mudah dicapai.
Dalam kasus saya misalnya, jika saya berprestasi maka saya bisa masuk taman hiburan di Surabaya dengan gratis saat liburan sekolah. Sederhana memang tetapi saya akui hal itu cukup ampuh bagi saya saat itu untuk kemudian mampu memotivasi dan memacu diri agar mempertahankan prestasi di kelas tanpa paksaan.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar